Kenali diri sendiri. Ini jadi langkah utama serta sangat berarti supaya Kawan GNFI dapat menganalisis kelemahan, keunggulan, keahlian, nilai, serta passion yang terdapat pada diri tiap- tiap. Bila telah mengenali segala aspek tersebut, tentukan nilai- nilai utama yang nantinya hendak jadi fondasi dari personal branding.
Rancang tujuan. Perencanaan tujuan jangka panjang sangat berarti buat menggapai karier ataupun posisi tertentu.
Asah skill yang dipunyai. Sehabis merancang tujuan, mulailah terjun secara langsung pada bidang yang mau ditekuni serta jalani dengan tidak berubah- ubah. Keterlibatan Kawan GNFI dalam bidang yang ditekuni menampilkan intensitas serta pengabdian.
Bangun kedekatan serta koneksi. Tumbuhkan rasa mau ketahui yang besar serta belajar dengan orang- orang yang telah lama menekuni bidang tersebut. Koneksi yang terbangun secara tidak langsung bisa menguatkan personal branding.
Jadilah diri sendiri. Tiap orang memiliki keunikannya tiap- tiap serta keunikan seperti itu yang jadi pembeda dengan yang lain serta gampang diingat.
Penilaian. Bagian tidak kalah berarti dari pembangunan personal branding merupakan penilaian buat memandang apa saja kesalahan yang sempat dicoba, evaluasi terhadap tujuan yang diresmikan, sampai umpan balik dari orang- orang di dekat.
Kesalahan Dalam Membangun Personal Branding
Konsistensi serta fokus ialah 2 perihal terutama dalam membangun personal branding. Kesalahan bisa terjalin bila kedua perihal itu tidak dijalani dengan benar. Kesalahan tersebut meliputi:
Tidak jadi diri sendiri serta berupaya jadi pakar dalam bidang yang tidak biasa ditekuni buat menarik atensi banyak orang.
Cenderung mau meniru orang lain.
Tidak jujur tentang keahlian serta pengalaman.
Antikritik serta menutup kuping terhadap anjuran ataupun kritik dari orang lain.
Sangat membanggakan diri dibanding membagi pengalaman yang sempat dilewati.
Mengabaikan berartinya kedekatan serta koneksi.
Tidak mempunyai sasaran, rencana, ataupun tujuan.
Abai terhadap kekuatan media sosial.
Menutup diri buat menekuni perihal baru.
Kilat merasa puas serta tidak mau tumbuh.
Contoh Permasalahan Personal Branding
Media sosial Tiktok belum lama ini diramaikan dengan trenā Style Hidup Tidak Cocok Pekerjaanā yang menunjukkan pekerjaan tiap hari dengan penampilan ataupun gaya dikala hang out.
Tren tersebut sangat menghibur sebab orang- orang tidak malu ataupun gengsi buat menampilkan pekerjaan mereka yang terkadang berbanding jauh dengan style hidupnya. Perihal ini bisa diucap selaku personal branding.
Citra positif ditunjukkan Oprah lewat sokongan terhadap berartinya kesehatan mental, pembelajaran, serta pemberdayaan orang.
Ia sukses membangun personal branding dengan jadi dirinya sendiri yang diketahui hangat, penuh empati, keahlian berbicara yang baik, dan tidak berubah- ubah dalam melaksanakan suatu. Tidak hanya itu, ia pula diketahui selaku motivator yang bisa diandalkan.
Personal branding dalam tren tersebut bisa dibilang sukses, namun kegagalan dalam personal branding pula kerap terjalin. Salah satunya merupakan Elon Musk.
CEO dari industri antariksa, otomotif, serta aplikasi itu sebagian kali menghasilkan personal branding yang salah melalui tindakannya. Sepanjang mengambil alih X, Elon Musk memberikan tweetnya yang bernada kontroversial serta mengundang perdebatan dari bermacam pihak.
Perihal ini juga mempengaruhi pada citranya di mata publik yang dikira tidak tidak berubah- ubah serta memihak pihak tertentu tanpa memikirkan akibat yang bisa jadi terjalin di masa depan.